Wednesday, November 18, 2009

Zaman kecilku

Dahulu jika pulang ke kampung, saya tidak ada kawan. Abang Seri sudah bermain bersama sepupu. Wandi sudah seperti belangkas dengan Paman Rashid (bapa saudara kami yang bongsu-usia mereka sebaya).

Saya cuma ada Bibik Alus, tapi usianya sebaya Seri. dia ada kawan-kawannya sendiri.Apa yang saya buat? Saya pergi mencari kawan saya sendiri. Namanya Gumek (Arwah Fatimah - saya tahu namanya yang sebenar setelah dia meninggal dunia).

Saya berjalan seorang diri di dalam kebun getah dari rumah Embah Salamah ke rumah Embah Fathonah untuk bermain bersama Gumek. Ada seorang perempuan dewasa di dalam rumah dan saya merasa sangat takut. Saya meminta izin untuk bermain bersama Gumek dengan perasaan gementar. Kami bermain masak-masak di halaman. Meracik daun dan bunga halus-halus kemudian kami isi ke dalam bekas-bekas pasu yang pecah. Apabila tengahari, wanita dewasa itu memanggil Gumek untuk naik ke rumah. Saya akan berdiri di halaman sambil memerhatikan Gumek naik. Saya tidak berani untuk ikut sama. Kemudian sayapun pulang.

Tahun-tahun berikutnya mereka pindah dan teman saya hanyalah Bibik Alus. Seronok juga bersamanya. pergi mandi di bukit, mencari pakis, menoreh, mengutip biji getah, mencari ramban (ketika pulang, saya akan duduk di atas ramban yang diikat di karia basikal. pemandangan saya sungguh luas kerana badan saya lebih tinggi daripada kepala Bibik Alus.

Allah mengaturkan saya mengetahui nama sebenar Gumek dengan cara yang unik. Saya akan ceritakan kemudian.

1 comment:

Izzati said...

Bila sambungannya akan diceritakan?